Senikecapi suling yang mengiringi tembang dikenal dengan Tembang Sunda,. Pada kesenian ini, terdapat dua buah kecapi sebagai pengiring, Nama-nama kelompok kesenian kuda renggong di Majalengka merujuk kepada nama atau julukan yang diberikan kepada kuda yang menjadi ronggeng-nya. Misalnya Si Walet Group, karena nama kudanya adalah.Si Walet

403 ERROR Request blocked. We can't connect to the server for this app or website at this time. There might be too much traffic or a configuration error. Try again later, or contact the app or website owner. If you provide content to customers through CloudFront, you can find steps to troubleshoot and help prevent this error by reviewing the CloudFront documentation. Generated by cloudfront CloudFront Request ID 6oDt1-R8Cemjpz-N84ENYqANsIwRKwg4TrXUnUBex_nf-eGE0mDekQ==
Potonganvidio padat Pameran pembangunan Sumedang. 06/08/2022
Kuda Renggong aksara Sunda ᮊᮥᮓ ᮦᮛᮀᮍᮀᮧ adalah salah satu seni pertunjukan helaran yang berasal dari Kabupaten Sumedang. Kata renggong merupakan metatesis dari kata ronggeng yang berarti kamonesan keterampilan cara berjalan kuda yang dilatih menari dan mengikuti irama musik yang didominasi oleh kendang.[1] Kesenian ini sering dijadikan hiburan arak-arakan anak khitanan atau sunat, menerima tamu kehormatan, perayaan hari besar, dan pengisi acara dalam helaran atau festival.[2] Helaran Kuda Renggong. Dahulu, Kuda Renggong pertama kali muncul di desa Cikurubuk, Kecamatan Buah Dua, Kabupaten Sumedang dan terkenal dengan sebutan kuda igel atau kuda menari. Kesenian ini merupakan pertunjukan rakyat yang bebentuk helaran pawai atau karnaval yang menampilkan 1 sampai dengan 4 ekor kuda. Dalam perkembangannya, Kuda Renggong mengalami perkembangan yang cukup pesat dan tersebar ke berbagai daerah di kecamatan dan di luar Kecamatan Buah Dua dan Kabupaten Sumedang.[3]
WisataBudaya Kesenian Kuda Renggong Desa Sirap Agustus 11, 2018 3 Kuda Renggong Di Desa Sirap, ada sebuah tradisi yang menjadi ciri khas saat anak laki-laki disunat / dikhitan.
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Kesenian Tanji Kuda Renggong berasal dari Sumedang, Jawa Barat. Tradisi ini sering dipertunjukkan dalam acara-acara seperti khitanan dan pernikahan sebagai bagian dari hiburan dan penghormatan kepada tamu membedakan Tanji Kuda Renggong dari pertunjukan lainnya adalah cara penyajiannya yang unik. Pertunjukan Tanji Kuda Renggong tidak hanya dilakukan di satu tempat, tetapi dilakukan secara keliling dari desa ke desa. Para penari dan musisi Tanji Kuda Renggong berkeliling dengan membawa alat musik mereka dan mengunjungi rumah-rumah penduduk untuk memberikan pertunjukan. Tanji adalah alat musik pengiring dalam kesenian Kuda Renggong. Alat-alat musik yang digunakan dalam Tanji Kuda Renggong antara lain klarinet suling, trombon, jidur bedug, tambur, kecrek, ketuk, dan goong. Yang menarik, dalam pertunjukan Tanji Kuda Renggong, jidur bedug dan tambur dimainkan oleh dua orang secara bersamaan. Ini membentuk pola tepak yang khas dan sering digunakan dalam instrumen kendang Sunda yang umumnya dimainkan oleh satu orang. Menurut penuturan Rusman, seorang seniman Tanji, kata "tanji" sendiri berasal dari kata "tambur" dan "jidur", yang menunjukkan pentingnya kedua alat tersebut dalam pertunjukan. Grup Renggong Jemo pict. by Satria Rivaldy Dalam kesenian Tanji Kuda Renggong, musik yang dimainkan meliputi berbagai jenis lagu. Pada awalnya, Tanji Kuda Renggong membawakan lagu-lagu tradisional Sunda seperti ketuk tilu. Contoh-contoh lagu yang sering dimainkan meliputi lagu Gaplek, Geboy, dan Cikeruhan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, sekarang lagu-lagu dangdut juga sering dimainkan dalam pertunjukan Tanji Kuda Renggong. Hal ini menunjukkan adaptasi kesenian Tanji Kuda Renggong terhadap perkembangan musik dan selera penting Tanji dalam pertunjukan Kuda Renggong mirip dengan peran kendang dalam kesenian Sunda. Tanji berfungsi sebagai Lurah Sekar atau pemimpin yang mengatur irama, tempo, serta memberikan isyarat terkait peralihan lagu. Seperti halnya kendang, Tanji juga memberikan kekuatan dan karakteristik musik yang dimainkan dalam kesenian Kuda kesenian Sunda, kendang adalah alat musik membranofon yang penting. Alat musik ini terbuat dari kulit hewan sebagai wadahnya muka bidang dan kayu berongga sebagai rangkaian badannya. Kendang memiliki dua wadah dengan tutup yang terbuat dari kulit kerbau atau sapi, yang memberikan karakteristik suara khas dalam permainan kendang yang membedakannya dari alat musik karawitan Sunda, kendang memiliki peranan penting sebagai instrumen pemimpin atau Lurah Sekar. Kendang mengatur irama lagu, termasuk kecepatan tempo, memberikan isyarat dalam peralihan lagu, dan memberikan ciri khas dalam pemberentian lagu. Pola tepak dalam kendang memiliki beberapa jenis, termasuk pola tepak kotrek dan ngagoongkeun. Pola tepak kotrek digunakan untuk ibingan jawara dalam pertunjukan topeng, dan pola ini berfungsi sebagai pijakan ritmis untuk munculnya pola tepak pencugan. Pencugan sendiri adalah bagian dalam pola tepak yang tidak mengikuti pola atau pola tepak yang bebas. Secara keseluruhan, kesenian Tanji Kuda Renggong dan peranan kendang dalam kesenian Sunda menunjukkan kekayaan budaya dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pertunjukan-pertunjukan ini tidak hanya memperkaya seni dan budaya Jawa Barat, tetapi juga memperkuat rasa kebanggaan masyarakat akan warisan budaya mereka. Lihat Seni Selengkapnya
KudaRenggong Kuda Renggong atau Kuda Depok ialah salah satu jenis kesenian helaran yang terdapat di Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Karawang. Cara penyajiannya yaitu, seekor kuda atau lebih di hias warna-warni, Selain seni tari,
Sumedang - Kuda Renggong dikenal sebagai salah satu kesenian dari Kabupaten Sumedang. Kuda Renggong sendiri adalah kuda yang bisa menari mengikuti gerakan hanya piawai menari, Kuda Renggong juga mahir berkelahi dengan manusia. Ini biasanya dihadirkan sebagai atraksi. Mari mengenal Kuda Renggong lebih jauh!Dalam tesisnya, Pratiwi Wulan Gustianingrum dan Idrus Affand; Memaknai Nilai Kesenian Kuda renggong dalam Upaya Melestarikan Budaya Daerah di Kabupaten Sumedang 2016 yang diterbitkan dalam Journal of Urban Society's Arts. Volume 3. Nomor 1. April 2016 27-36, disebutkan Kuda Renggong merupakan seni pertunjukan gelaran pawai. Kuda Renggong menjadi salah satu pertunjukan rakyat yang berasal dari Kabupaten Sumedang. Disebutkan, Seni Kuda Renggong muncul pertama kali dari Desa Cikurubuk, Kecamatan Buahdua, Kabupaten Sumedang. Hal itu berdasarkan keterangan dari para seniman. Bahkan kesenian Kuda Renggong telah didaftarkan di Balai Pelestarian Budaya Provinsi Jawa Barat sebagai kesenian unggulan dari Kabupaten Sumedang yang wajib mengulas, kata 'Renggong' berarti rereongan atau gotong royong. Renggong sendiri kerap diartikan sebagai metatesis dari kata ronggeng. Ronggeng dalam kamus KBBI diartikan sebagai tari tradisional dengan penari utama wanita, dilengkapi dengan selendang yang dikalungkan di leher sebagai kelengkapan dari berbagai sumber, Tari Ronggeng telah berkembang di pulau Jawa sejak dulu. Tari Ronggeng di Jawa Barat ditandai dengan ditemukannya sebuah candi di Kampung Sukawening, Desa Sukajaya, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, bernama Candi Ronggeng atau para arkeolog menyebutnya dengan Candi bukti perkembangan Tari Ronggeng di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Salah satunya bisa dilihat dari relief pada abad ke-8 di bagian Karmawibhanga di Candi Borobudur, Magelang. Dalam relief tersebut menggambarkan perjalanan sebuah rombongan hiburan dengan musisi dan penari ronggeng mengingatkan juga pada novel karyanya Ahmad Tohari; Ronggeng Dukuh Paruk Gramedia Pustaka Utama, 2003. Dalam novel itu dikisahkan bahwa seni ronggeng melalui tokohnya Bernama Srintil mampu menghidupkan kembali desanya yang miskin dan terpencil. Bahkan ronggeng menjadi perlambang denyut kehidupan bagi warga Dukuh Paruk dengan latar waktu ke tesisnya Pratiwi Wulan Gustianingrum dan Idrus Affand, ronggeng dalam seni Kuda Renggong merupakan kamonesan bahasa sunda untuk "keterampilan" cara berjalan kuda yang telah dilatih untuk menari mengikuti irama musik terutama kendang yang biasanya dipakai sebagai media tunggangan dalam arak-arakan anak Kuda Renggong menampilkan pertunjukan berupa atraksi kuda yang bisa menari mengikuti hentakan musik khas tradisional Sunda yang disebut Kendang Penca. Kuda yang diarak biasanya berjumlah tiga sampai empat kuda yang dinaiki oleh pemilik hajatan, sunatan atau menari, atraksi yang paling ditunggu yakni Silat Kuda Renggongnya, berupa gerakan dimana seolah-olah kuda tersebut berkelahi dengan seorang pawangnya. Gerakannya, dari mulai berdiri dengan kedua kaki belakangnya sampai kuda tersebut rebahan di atas Kuda Renggong pertama kali muncul tahun 1910. Hingga saat ini kesenian Kuda Renggong sering ditampilkan pada acara-acara hajatan atau acara lainnya. orb/orb

Pertunjukkanseni bernama Kuda Renggong ini cukup populer di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Tarian kuda ini dihadirkan dalam acara Al Mizan Sufi Music Festival yang digelar Minggu (30/9) di Pondok Pesantren Al-Mizan Jatiwangi, Majalengka. Kehadiran Kuda Renggong cukup sukses menghipnosis pengunjung. Selain Kuda Renggong, juga ditampilkan

. 463 442 283 158 306 37 337 232

seni sunda kuda renggong